Selasa, 02 Februari 2010

Dua Pilihan Budi Daya Jamur Tiram



1. Membeli Baglog Siap Tanam
Dengan membeli baglog siap tanam, kita tidak perlu repot memikirkan bahan baku untuk membuat baglog, tidak perlu pusing merancang pembuatan baglog -dari mulai pencampuran, pengukusan hingga pembibitan- yang mungkin agak membingungkan. Kita tinggal memesan baglog jadi yang siap dipelihara, serta menyiapkan kumbung untuk tempat pemeliharaan.

Setelah semuanya siap, budi daya jamur tiram siap dijalankan. Selang waktu 2-3 minggu kemudian siap-siap untuk memanen jamur tiram putih yang akan keluar setiap hari. Tugas kita hanya menyemprot baglog dengan air bersih tanpa campuran apapun, dengan menggunakan semprotan yang halus. Frekwensinya kalau musim kemarau sehari empat kali, kalau musim hujan cukup dua atau tiga kali.

Untuk pemanenan hasil jamur segar, harap diperhatikan cara mengambil jamur dari baglog. Pangkal jamur dipegang erat-erat, kemudian ditarik keluar. Jangan sampai ada akar yang tertinggal. Kalau ada sisa akar supaya dikorek hingga bersih agar tidak membusuk di baglog. Bila membusuk akan menghalangi tumbuhnya jamur berikutnya, sehingga produktifitas bisa terganggu.






2. Membuat Baglog Sendiri
Apabila kita ingin menjalankan usaha budi daya jamur tiram secara terpadu, kita harus mamiliki kemampuan membuat baglog sendiri. Dengan membuat baglog sendiri, akan menekan biaya hingga 70% dibanding membeli baglog jadi. Selain itu kita akan lebih leluasa membuat perencanaan untuk beberapa bulan kedepan dan tidak akan selalu bergantung kepada orang lain (produsen baglog), yang kadang-kadang mereka tidak bisa memenuhi order. Beberapa kelebihan budi daya jamur tiram secara terpadu :
- Tidak perlu menyediakan modal besar sekaligus, karena kebutuhan modal sifatnya bertahap.
- Lebih mandiri, tidak bergantung kepada pihak manapun
- Lebih memungkinkan melakukan pengembangan usaha tanpa harus menambah modal
- Hasil usaha tidak hanya dari penjualan jamur segar, tapi bisa diperolah dari penjualan baglog.
- Bisa mengembangkan kreativitas
- Tidak dibatasi masa periode tanam.


Maka apabila kita ingin menekuni usaha budi daya jamur tiram, sebaiknya memilih sistem terpadu, yaitu mengerjakan pembuatan baglog, memelihara, hingga panen dan pemasaran. Bahkan bisa melayani order pembuatan baglog untuk pihak lain. Bisa dibayangkan seandainya dalam satu bulan kita dapat order 5.000 baglog, maka omzet dari penjualan baglog saja sudah mencapai Rp. 10 juta/bulan (harga jual baglog Rp. 2.500/buah). Cukup menggiurkan bukan...??



Yang lebih penting lagi, dengan melakukan budi daya jamur tiram secara terpadu, kita akan membutuhkan tambahan tenaga kerja. Semakin banyak baglog yang dibuat, semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini tentunya membuka kesempatan kerja bagi mereka yang kesulitan mencari pekerjaan. Tak perlu khawatir masalah upah, karena biasanya upah tenaga kerja dihitung borongan, artinya kita membayar sesuai jumlah baglog yang dihasilkan. Kisarannya antara Rp.100 hingga Rp. 200,- per baglog. Kapasitas produksi tiap satu tenaga kerja biasanya antara 200 hingga 400 baglog perhari. Jadi penghasilan karyawan juga cukup lumayan.....