Jumat, 06 Januari 2012

Pelatihan Usaha Jamur Tiram

Agro Jamur Bogor kembali membuka Pelatihan Teknik Budi Daya Jamur Tiram :

Jadwal Tetap setiap hari sabtu atau minggu, dan bisa dibicarakan bila ingin di hari yang lain.

Biaya Pelatihan : Rp. 350.000,

Materi Pelatihan :
- Peluang Usaha Budi Daya Jamur Tiram
- Teknik Produksi Baglog meliputi :
   - Penyiapan bahan
   - Permentasi
   - Pengemasan
   - Sterilisasi
   - Inokulasi
   - Inkubasi
- Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen
- Pemasaran
- Pembuatan Kumbung

Peluang pasar jamur tiram semakin terbuka, harga jual terus naik. Bagi Anda yang ingin mempunyai usaha yang mandiri baik usaha pokok atau sekedar sampingan, budi daya jamur tiram sangat layak untuk dijalankan.

Namun sebelum terjun langsung dalam usaha ini, anda perlu menguasai teknik budi dayanya agar resiko kegagalan bisa dihindari.

Segera hubungi Divisi Pelatihan:

Dedy Gumelar (Oyong)
Phone : 081219218033

   

Selasa, 20 Desember 2011

Kwalitas Bibit Menentukan Hasil Panen

Sasaran akhir dari usaha budi daya jamur adalah hasil panen yang maksimal. Dari semua tahapan proses produksi, jika dijalankan dengan benar, mulai dari pengadukan bahan, permentasi, sterilisasi, inokulasi hingga pemeliharaan akan sampai pada tahap akhir yaitu panen jamur segar.

Namun semua tahapan tersebut belum menjamin bahwa hasil panen akan maksimal sesuai yang diharapkan. Seringkali Petani Jamur mengalami kerugian, bukan karena gagal dalam proses produksi namun karena hasil panen sangat minim, jauh dari target yang diharapkan. Jika dari satu baglog media tanam idealnya menghasilkan 4 - 6 ons jamur segar, ternyata hanya mampu menghasilkan 2-3 ons saja. Tentu hal ini sangat merugikan petani jamur apalagi jika harga bahan baku saat ini sangat tinggi sehingga biaya produksi menjadi mahal. Dengan hasil panen yang minim itu, petani harus menelan kerugian.

Kondisi ini seringkali membuat bingung petani, karena dari proses produksi tidak ada kesalahan. Terbukti baglog media tanam bisa ditumbuhi miselia dengan sempurna dan menghasilkan panen. Komposisi nutrisi juga sudah maksimal. Bahkan saat dipelihara baglog media tanam masih terlihat utuh meski pertumbuhan jamur sudah terhenti (tidak keluar lagi jamur yang bisa dipanen).

Jika hal ini terjadi, boleh jadi kwalitas bibit yang rendah. Bibit yang ditanam di media seharusnya bibit f2 (turunan ke dua). Secara urut produksi bibit itu diawali dengan F0 (kultur jaringan atau cetak spora) dengan media PDA atau PDY. Setelah miselia tumbuh sempurna bibit f0 diturunkan lagi ke media biji-bijian menjadi F1, dari F1 diturunkan lagi menjadi F2. Media f2 bisa dibuat dari biji-bijian atau campuran biji-bijian dengan serbuk kayu. Bibit f2 inilah yang seharusnya diturunkan ke baglog media tanam. Hal yang perlu diperhatikan oleh produsen bibit, adalah indukan jamur yang akan diambil sporanya sebagai bibit f0. Jamur yang dipilih harus yang berkwalitas baik. Cirinya jamur berdaun tebal, segar, utuh (tidak kriting), batang besar, umur tumbuh sekitar 2 hari.

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh petani jamur atau produsen bibit adalah memperbanyak/menurunkan bibit tanpa memperhatikan urutan yang benar. Kadang bibit f0 diturunkan lagi ke media PDA/PDY sehingga diperoleh bibit F0 lebih banyak. Sesungguhnya ini bukan F0 tapi F1 (turunan ke 1) hanya medianya saja media F0. Jika ini dilakukan bisa dipastikan kwalitas bibit sudah menurun. Apalagi jika turunannya nanti diturunkan lagi, dan terus diturunkan lagi tanpa memperhatikan sudah sampai turunan ke berapa. Maka daya tumbuh bibit akan semakin lemah. Dan efeknya hasil panen tidak akan optimal karena daya tumbuh miselia di dalam media sudah sangat lemah. Kemampuan reproduksinya sudah menurun. akibatnya total panen yang mestinya bisa 7 hingga 8 kali dari satu baglog, akan menurun drastis maksimal 3 kali panen sudah berakhir.

Olehkarena itu, pemilihan bibit yang berkwalitas mutlak diperlukan jika ingin memperoleh hasil panen yang maksimal. Salah satu cara untuk mengenali bibit masih memiliki daya tumbuh yang baik adalah dengan memperhatikan adanya citrus di dalam bibit tersebut. Jika tampilan bibit dalam botol hanya berwarna putih tipis, maka bibit tersebut daya tumbuhnya sudah lemah. tetapi jika didalamnya terlihat ada lapisan yang agak tebal dan berwarna agak kekuningan, kadang-kadang ada sedikit cairan berwarna kuning, itulah citrus. Citrus itulah yang akan menumbuhkan jamur di dalam media.

Dengan menggunakan bibit berkwalitas baik, hasil panenpun bisa optimal, meskipun faktor-faktor lain tetap harus diperhatikan, seperti kelembaban, suhu, dan sirkulasi udara dalam kumbung pemeliharaan.

Salam Sukses

Selasa, 27 September 2011

Dua Hal Yang Harus Diwaspadai Dalam Budi Daya Jamur

Ada dua faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan usaha jamur, terutama dalam menghindari kegagalan dalam proses produksi media hingga pemeliharaan. Kedua faktor ini harus dihindari karena kontra dengan pertumbuhan spora jamur. Yaitu :

1. Minyak


Minyak adalah zat cair yang kontra dengan air. Sedangkan jamur dalam pertumbuhannya membutuhkan kelembaban yang tinggi. oleh sebab itu, zat cair yang satu ini harus dihindari, baik secara langsung tercampur dalam media tanam, maupun hasil penguapannya.
Berbagai jenis minyak yang harus dihindari : Minyak tanah, bensin, solar, oli, minyak goreng, farfum dan lain-lain. Dalam realita di lapangan Oli atau solar sering tercampur di media karena tumpahan dari mesin gergajian kayu. Sementara uapan minyak dari parfum seringkali menyebar dari para pengunjung yang masuk kumbung pemeliharaan. tanpa disadari sesungguhnya ini berpengaruh pada pertumbuhan spora di media bahkan bisa mematikan spora sehingga hasil panen bisa terhambat.

2. Asap

Asap hasil pembakaran yang dilakukan di sekitar kumbung sering masuk ke dalam ruangan produksi dan pemeliharaan. Hal ini bisa menyebabkan kegagalan karena asap bisa mematikan spora.

Kedua hal tersebut harus dihindari bila kita tidak ingin mengalami kegagalan dalam usaha budi daya jamur.

Salam sukses
AgroJamurBogor

Senin, 19 September 2011

Jaga Kestabilan Suhu dan Kelembaban Dengan Pengabutan Otomatis

Salah satu syarat utama agar pertumbuhan jamur di dalam kumbung pemeliharaan bisa optimal, adalah dengan menjaga suhu dan kelembaban tetap stabil. Suhu optimum di kisaran 25 - 27 derajat Celcius, sedangkan kelembababan 80 - 90%.

Suhu dan kelembababan ideal bisa dicapai jika pemeliharaan dilakukan di dataran tinggi yang sejuk dan lembaba secara alami. Namun jika pemeliharaan dilakukan di dataran rendah, hal ini sulit dicapai, lebih-lebih di musim panas. Biasanya akan terjadi perubahan suhu secara extrem, antara malam dan siang hari. Kodisi ini akan menyebabkan pertumbuhan jamur akan terhambat sehingga hasil panen tidak maksimal.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dibuat pengabutan ruangan secara merata. Ini tidak bisa dilakukan jika hanya menggunakan semprotan manual, yang tidak bisa menjangkau seluruh ruangan. Oleh karena itu perlu dipasang alat pengabutan otomatis (MISTING) yaitu sebuah alat yang sangat praktis dan efisien dalam melakukan pengabutan ruangan.

Alat ini berupa nozel yang sangat halus dipasang diatas ruangan yang terdiri dari beberapa titik (biasanya jarak antara misting 1 meter), dan dihubungkan dengan paralon langsung dengan pompa air. Kita tinggal menyalakan pompa air maka seluruh ruangan akan dipenuhi kabut. Cukup dinyalakan beberapa menit saja sekedar untuk menaikan kelembaban -didalam ruangan harus dipasang alat pengukur suhu dan kelembaban (higrometer)- dan dimatikan saat kelembaban sudah mencapai angka ideal.

Dengan kestabilan suhu dan kelembaban, hasil panen akan lebih stabil dan mencapai target yang diharapkan.

Jika Anda kesulitan mendapatkan alat tersebut, kami menyediakan dan siap dikirim ke alamat Anda. SILAHKAN KLIK DISINI

Salam sukses
Muhamad Choerudin

Minggu, 07 Februari 2010

Peluang Usaha Budi Daya Jamur Tiram

Jika Anda ingin terjun dalam dunia usaha, budi daya jamur tiram bisa menjadi pilihan karena memiliki banyak keuggulan.

Kelebihan Budi Daya Jamur Tiram :
1. Tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas sehingga bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang ada atau ruangan kosong di dalam rumah, (kecuali untuk skala besar)
2. Tidak tergantung cuaca, karena budi daya dilakukan di dalam ruangan, sehingga bisa dilakukan baik dimusim kemarau atau dimusim hujan. Tinggal frekwensi penyemprotan disesuaikan dengan kondisi cuaca.
3. Tidak perlu air yang melimpah untuk penyiraman, karena kebutuhan akan air sebatas untuk menyemprot, sekedar menjaga kelembaban suhu ruangan
4. Satu tenaga kerja bisa menangani satu kumbung sehingga bisa hemat biaya.
5. Bahan baku media mudah dan murah
7. Biaya perawatan relatif ringan, karena tidak memerlukan biaya pemupukan dll.
8. Panen setiap hari sehingga cepat balik modal
9. Peluang pasar masih terbuka lebar

Selasa, 02 Februari 2010

Dua Pilihan Budi Daya Jamur Tiram



1. Membeli Baglog Siap Tanam
Dengan membeli baglog siap tanam, kita tidak perlu repot memikirkan bahan baku untuk membuat baglog, tidak perlu pusing merancang pembuatan baglog -dari mulai pencampuran, pengukusan hingga pembibitan- yang mungkin agak membingungkan. Kita tinggal memesan baglog jadi yang siap dipelihara, serta menyiapkan kumbung untuk tempat pemeliharaan.

Setelah semuanya siap, budi daya jamur tiram siap dijalankan. Selang waktu 2-3 minggu kemudian siap-siap untuk memanen jamur tiram putih yang akan keluar setiap hari. Tugas kita hanya menyemprot baglog dengan air bersih tanpa campuran apapun, dengan menggunakan semprotan yang halus. Frekwensinya kalau musim kemarau sehari empat kali, kalau musim hujan cukup dua atau tiga kali.

Untuk pemanenan hasil jamur segar, harap diperhatikan cara mengambil jamur dari baglog. Pangkal jamur dipegang erat-erat, kemudian ditarik keluar. Jangan sampai ada akar yang tertinggal. Kalau ada sisa akar supaya dikorek hingga bersih agar tidak membusuk di baglog. Bila membusuk akan menghalangi tumbuhnya jamur berikutnya, sehingga produktifitas bisa terganggu.






2. Membuat Baglog Sendiri
Apabila kita ingin menjalankan usaha budi daya jamur tiram secara terpadu, kita harus mamiliki kemampuan membuat baglog sendiri. Dengan membuat baglog sendiri, akan menekan biaya hingga 70% dibanding membeli baglog jadi. Selain itu kita akan lebih leluasa membuat perencanaan untuk beberapa bulan kedepan dan tidak akan selalu bergantung kepada orang lain (produsen baglog), yang kadang-kadang mereka tidak bisa memenuhi order. Beberapa kelebihan budi daya jamur tiram secara terpadu :
- Tidak perlu menyediakan modal besar sekaligus, karena kebutuhan modal sifatnya bertahap.
- Lebih mandiri, tidak bergantung kepada pihak manapun
- Lebih memungkinkan melakukan pengembangan usaha tanpa harus menambah modal
- Hasil usaha tidak hanya dari penjualan jamur segar, tapi bisa diperolah dari penjualan baglog.
- Bisa mengembangkan kreativitas
- Tidak dibatasi masa periode tanam.


Maka apabila kita ingin menekuni usaha budi daya jamur tiram, sebaiknya memilih sistem terpadu, yaitu mengerjakan pembuatan baglog, memelihara, hingga panen dan pemasaran. Bahkan bisa melayani order pembuatan baglog untuk pihak lain. Bisa dibayangkan seandainya dalam satu bulan kita dapat order 5.000 baglog, maka omzet dari penjualan baglog saja sudah mencapai Rp. 10 juta/bulan (harga jual baglog Rp. 2.500/buah). Cukup menggiurkan bukan...??



Yang lebih penting lagi, dengan melakukan budi daya jamur tiram secara terpadu, kita akan membutuhkan tambahan tenaga kerja. Semakin banyak baglog yang dibuat, semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini tentunya membuka kesempatan kerja bagi mereka yang kesulitan mencari pekerjaan. Tak perlu khawatir masalah upah, karena biasanya upah tenaga kerja dihitung borongan, artinya kita membayar sesuai jumlah baglog yang dihasilkan. Kisarannya antara Rp.100 hingga Rp. 200,- per baglog. Kapasitas produksi tiap satu tenaga kerja biasanya antara 200 hingga 400 baglog perhari. Jadi penghasilan karyawan juga cukup lumayan.....

Aneka Kasiat Jamur

ZAMAN dahulu, untuk bisa mendapatkan jamur, orang tua kita harus menunggu musim hujan. Namun di zaman sekarang, untuk bisa mendapatkan jamur, kita tak lagi perlu menunggu musim hujan tiba. Kapan pun dan di mana pun, kita bisa mengolah dan menyantap jamur. Berbeda dengan zaman dahulu yang diperoleh langsung dari alam tanpa budi daya, sekarang jamur didapat dengan cara budi daya.
Jamur tak hanya disukai orang-orang modern. Sejak zaman kuno, jamur sudah menjadi bahan pangan yang populer. Bahkan, raja-raja Mesir dan Yunani Kuno di abad sebelum masehi dikenal sebagai penyuka jamur. Rasanya yang lezat menjadikan jamur disebut sebagai makanan para dewa seperti halnya cokelat.
Biasanya orang mengonsumsi jamur bukan hanya lantaran rasanya yang lezat, tetapi juga karena alasan lain, yakni manfaat dan khasiat yang terkandung di dalamnya. Bisa disebut, faktor khasiat dan manfaat inilah yang menjadi prioritas konsumen jamur. Tujuannya tentu saja demi kesehatan tubuh atau hal lain yang berkaitan dengan vitalitas. Tidaklah mengherankan jika berbagai jenis jamur kini menjadi bagian dari menu favorit di sejumlah rumah makan.

Kandungan gizi
Dari hasil penelitian, jamur yang biasa kita makan rata-rata mengandung 14-35 persen protein. Dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur ada sembilan jenis dari total 20 jenis yang kita kenal yaitu lysin, methionin, tryphtofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.

Sedangkan kalori yang dikandung jamur adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Jamur juga kaya akan vitamin, di antaranya B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan biotin. Untuk mineral, jamur mengandung K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Menurut hasil riset di Massachusetts University, AS, riboflavin, asam nicotinat, panthotenat, dan biotin (Vit B) yang ada pada jamur masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak.

“Pleurotus ostreatus”

Senada dengan penelitian tersebut, secara spesifik, Beta Glucan Health Center mengatakan bahwa jamur tiram yang bernama latin Pleurotus ostreatus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai oyster mushroom mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.

Jamur tiram, di Jepang disebut sebahai hiratake, mengandung protein 19-30 persen, karbohidrat 50-60 persen, asam amino, vitamin B1, B2, B3, B5, B7, C, mineral Ca, Fe, Mg, K, P, S, dan Zn. Menurut penelitian, kandungan logam yang ada pada jamur masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Dari penelitian yang dilakukan Ujagar Group (India) juga dikatakan bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus, di mana 100 persen sayuran mengandung protein tinggi, kaya vitamin, mineral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Selain itu, bagus untuk liver, pasien diabetes, menurunkan berat badan, seratnya membantu pencernaan, antiviral (antivirus), dan antikanker. Nilai tambah lainnya, jamur mudah dimasak dan dicerna dengan rasa yang enak pula.
Dari penelitian lain yang dilakukan Departemen Sains Kementerian Industri Thailand, didapat hasil tentang jamur tiram yang mengandung protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen. Untuk tiap 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,65 kj kalori; 8,9 mg kalsium; 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor; 0,15 mg vitamin B1; 0,75 mg Vit B2; dan 12,40 mg Vitamin C.

Selain itu, jamur tiram juga mengandung asam folat yang cukup tinggi dan terbukti ampuh menyembuhkan anemia. Dibandingkan dengan daging ayam yang kadungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, dan vitamin Cnya 0,0 gram, kandungan gizi jamur masih lebih komplet. Sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang Natural Product with Hypolipemic and Antioxidant Effect, telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki : perempuan = 1:1, usia setengah umur dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama 1 bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulannya, secara statistik sangat menjanjikan yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan trigliserol turun 27,2 persen. Jamur tiram dikatakan mempunyai efek antioksidan dengan turunnya peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-D-glucans
Sejak tahun 1960, para peneliti jamur telah melakukan riset berbagai khasiat jamur. Beberapa tahun terakhir diketahui adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans yang mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).
Beta-D-glucans yang ada pada jamur tiram bisa juga diisolasi untuk digunakan dan dicampur pada krim, salep, suspensi, atau bedak untuk perawatan wajah. Formulasi ini sudah digunakan pada perusahaan kosmetik, (Estee Lauder, Clinique), di mana konsentrasinya 0,5-2 persen. Mekanismenya adalah dengan cara mengikat air sehingga kulit menjadi lembap dan sebagai antiinflamasi. Percobaan terhadap 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total.

Ganoderma

Menurut para peneliti di Jepang dan Cina, jamur ganoderma (spesies Applanatum dan Lucidum), ekstrak rebusan keduanya bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Keduanya mengandung senyawa polisakarida Beta-D-glucans dengan rantai panjang. Sekitar delapan jenis di antaranya berkhasiat sebagai antitumor, serta mengandung asam polioksigenasi tetrasiklik triterpen yang disebut asam apllanoksalat A-H yang menunjukkan aktivitas terhadap Epstein-Barr virus Early Antigen (EBV-EA) yakni virus aktif yang terbentuk dari sel ragi yang dirangsang bahan pengaktif sel (tetra dekanoiforbol-0-13-asetat). Jamur ganoderma juga sangat baik untuk mengobati alergi, asma, hepatitis, hepatitis B laten, TBC, rasa nyeri, menurunkan panas, memperbaiki pencernaan, mencairkan dahak, dan secara umum baik untuk paru-paru.

Jamur berbahaya

Selain banyaknya zat berguna di dalam jamur, kita juga harus berhati-hati dalam mengonsumsinya. Tak semua jamur bermanfaat. Ada juga yang beracun, bahkan ada juga jamur yang kini dilarang untuk dibudidayakan dan dikonsumsi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Salah satunya adalah jamur yang biasa dipakai untuk ritual suku Indian, orang India, dan Cina yang ternyata merupakan jamur bergolongan psilocybe.

Jamur psilocybe mengandung zat yang disebut sebagai psilosibin yaitu senyawa kimia yang menyebabkan orang yang memakannya mengalami halusinasi atau kita biasa menyebutnya fly.
Senyawa beracun lain yang umumnya ada pada jamur liar adalah kholin, falin, atropin, dan asam helvet. Semua senyawa tersebut mematikan, meski hanya dengan dosis kecil. Sedangkan contoh jamur yang beracun di antaranya Amanita, Lepoita, Russula, Collybia, dan Boletus. Jadi, berhati-hatilah dalam mengonsumsi jamur.***

Penulis: Nia Kurnianingsih, S.Si.
Guru sains, alumnus Dept. Biologi ITB